Kamis, 20 Desember 2012

pemeriksaan LED


Nama Penetapan                  : Pemeriksaan Laju Endapan Darah metode Westergreen.
Tujuan Penetapan                :Untuk menetapkan nilai koagulan dan untuk mengetahui kecepatan laju endap darah.
Dasar Prinsip                           : Kecepatan endap darah atau laju endap darah adalah mengukur kecepatan sedimentasi sel eritrosit di dalam plasma. Satuannya mm/jam. Proses pemeriksaan sedimentasi (pengendapan) darah ini diukur dengan memasukkan darah kita ke dalam tabung khusus selama satu jam. Makin banyak sel darah merah yang mengendap maka makin tinggi Laju Endap Darah (LED)-nya.
Landasan teori                        : Di dalam tubuh, suspensi sel-sel darah merah akan merata di seluruh plasma sebagai akibat pergerakan darah. Akan tetapi jika darah ditempatkan dalam tabung khusus yang sebelumnya diberi antikoagulan dan dibiarkan 1 jam, sel darah akan mengendap dibagian bawah tabung karena pengaruh gravitasi. Laju endap darah ( LED ) berfungsi untuk mengukur kecepatan pengendapan darah merah di dalam plasma ( nm/jam ). Tiga fase LED meliputi :

1. Fase pengendapan lambat I
Beberapa menit setelah percobaan dimulai, sel darah merah dalam keadaan melayang, sulit mengendap ( 1-30 menit 0
2. Fase pengendapan cepat
Terjadi setelah darah saling berikatan membentuk rauleaux permukaan relatife kecil , masa menjadi lebih berat ( 30-60 menit )
3. Fase pengendapan lambat II
Terjadi setelah sel darah mengendap, menampak di dasar tabung ( 60-120 menit )
Dalam keadaan normal nilai LED jarang melebihi 10 nm per jam. LED ditentukan dengan mengukur tinggi cairan plasma yang kelihatan jernih berada di atas sel darah merah yang mengendap pada akhir 1 jam ( 60 menit ). Nilai LED meningkat pada keadaan seperti kehamilan ( 35 mm/jam ), menstruasi, TBC paru-paru ( 65 mm/jam ) dan pada keadaan infeksi terutama yang disertai dengan kerusakan jaringan.
Metode yang dianjurkan oleh ICSH ( International Comunitet for Standardization in Hematology ) adalah cara westergren.

Alat dan Bahan Pemeriksaan LED  :   Alat :
·         Rak LED
·         Tabung Westergreen
·         Pipet Westergreen
Bahan :
·         NaCl 0.85 % 4 : 1
·         Natrium sitrat 3,2 %
·         EDTA
·         Darah 2 ml
Cara Kerja          :
Cara kerja  : Metode Westergreen
1.       Untuk melakukan pemeriksaan LED cara Westergreen diperlukan sampel darah citrat 4 : 1 (4 bagian darah vena + 1 bagian natrium sitrat 3,8 % ) atau darah EDTA yang diencerkan dengan NaCl 0.85 % 4 : 1 (4 bagian darah EDTA + 1 bagian NaCl 0.85%). Homogenisasi sampel sebelum diperiksa.
2.        Sampel darah yang telah diencerkan tersebut kemudian dimasukkan ke dalam tabung Westergreen sampai tanda/skala 0.
3.       Tabung diletakkan pada rak dengan posisi tegak lurus, jauhkan dari getaran maupun sinar matahari langsung.
4.        Biarkan tepat 1 jam dan catatlah berapa mm penurunan eritrosit.
Nilai Rujukan :
Metode Westergreen :
  • Pria : 0 – 15 mm/jam
  • Wanita : 0 – 20 mm/jam
Catatan Sumber kesalahan :
Kesalahan dalam persiapan pasien, pengambilan dan penyiapan bahan pemeriksaan ( lihat bahan pemeriksaan hematologi )
  1. Dalam suhu kamar pemeriksaan harus dilakukan dalam 2 jam pertama, apabila darah EDTA disimpan pada suhu 4º C pemeriksaan dapat ditunda selama 6 jam.
  2. Perhatikan agar pengenceran dan pencampurandarah dengan larutan antikoagulan dikerjakan dengan baik,
  3. Mencuci pipa westergren dapat dilakukan dengan cara membersihkannya dengan air, kemudian alcohol dan terakhir acetone. Cara lain adalah dengan membersihkan dengan air dan biarkan kering satu malam dalam posisi vertical. Tidak dianjurkan memakai larutan bichromat atau deterjen.
  4. Nilai normal pada umumnya berlaku untuk 18 – 25º C.
  5. Pada pemeriksaan pipet harus diletakan benar – benar posisi vertical.
nah seperti itu tahap pemeriksaannya :)
tapi sebelum itu kita harus tau juga cara pengambilan sampel darahnya..

cara pengambilan sampel darah vena

Prinsip :
Pembendungan pembuluh darah vena dilakukan agar pembuluh darah tampak jelas dan dengan mudah dapat ditusuk sehingga didapatkan sempel darah.

Alat – alat :
  1. Spuit disposable.
  2. Kapas alcohol 70 %.
  3. Kapas kering.
  4. Tabung sempel.
  5. Tourniquet.
  6. Mikropore.
Cara kerja :
  1. Pasang tourniquet pada lengan atas ± 7 – 10 cm diatas bagian yang akan dilakukan tusukkan dan pasien diminta untuk mengepalkan tangannya.
  2. Pilih vena yang besar, tidak mudah bergerak dan bersihkan dengan alkohol 70 %, biarkan kering dengan sendirinya.
  3. Tusuk kulit dengan jarum pada kemiringan 30O, sampai jarum masuk ke dalam lumen vena.
  4. Kendurkan ikatan tourniquet perlahan – lahan, tarik pengisap Spuit sehingga darah masuk kedalam spuit sebanyak yang diperlukan.
  5. Letakkan kapas kering diatas jarum, kemudian cabut jarum spuit perlahan lahan dari vena.
  6. Tekan kapas kering tersebut beberapa menit dan tutup dengan mikropore.
  7. Pisahkan darah kedalam tabung sesuai kebutuhan pemeriksaan dengan cara melepaskan jarum dari spuit dan alirkan darah pada dinding tabung.

2 komentar: